Header Ads

test

Reaksi Fahri Hamzah saat Cuitannya yang Mirip dengan Pidato Jokowi Diungkit ke Publik



Pilar Bangsa - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah angkat bicara menanggapi screenshot postingan Twitternya pada tahun 2011 silam yang kini marak beredar di linimasa.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari unggahan akun Twitter, @Fahrihamzah, Senin (6/8/2018).

Awalnya, netter dengan akun @SoundOfYogi turut menunjukkan screenshot postingan tersebut kepada Fahri Hamzah.

Dalam cuitan itu, Fahri Hamzah mengatakan, "Prinsip saya: jangan cari musuh. Tapi Ketemu musuh jangan lari. Aku gak jual tapi kalau kau jual aku beli. (Ini khazanah ksatria Indonesia)".

Dalam screenshot tersebut tampak tanggal pengunggahan pada 17 Februari 2011.

Akun @SoundOfYogi lantas mengaitkan isi cuitan Fahri Hamzah dengan pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sentul yang kini menjadi polemik.

"Bang @fahrihamzah ini emang jempolan kalo kasih nasihat...

pantesan pak @jokowi aja sampe setuju dengan quotenya ya?" tulis @SoundOfYogi.

Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah mengatakan jika dirinya adalah seorang teoritisi.

Berbeda dengan Jokowi yang seorang praktisi.

Fahri pun sempat membubuhkan emoji tertawa dalam postingannya itu.

"Dalam hal ini saya teoritisi...
Dan @jokowi itu Praktisi...
Yg ditangkap polisi itu pelakunya...
Provokatornya.... (emoji tertawa)," jawab @Fahrihamzah.



Diberitakan Kompas.com, dalam pidato arahannya, Jokowi meminta relawan tidak takut jika mendapat serangan dari para lawan politik.

"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.

Meski demikian, Jokowi meminta agar para relawannya tidak mengajak 'berkelahi' terlebih dahulu.

"Tapi jangan ngajak (berantem) loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," imbuh Jokowi.

Jokowi menyampaikan arahan tersebut dalam acara rapat umum relawan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada Sabtu (4/8/2018).

Sementara itu, seorang relawan, mengaku siap menjalankan arahan dari Jokowi tersebut.

"Tentu saja jika kita diajak berkelahi kita tidak akan menghindari. Kita adalah petarung-petarung," kata Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi.

Budi mengatakan apabila para relawan siap untuk turun ke bawah dan mensosialisasikan program-program pemerintah kepada masyarakat.

Terutama soal keberhasilan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur.

"Karena pencapaian yang telah dilaksanakan yang tidak tersosialisasi dengan baik. Kita percaya penyampaian langsung melalui door to door lebih efektif," ungkapnya.

Sementara itu, menanggapi pidatonya yang kini menuai kontroversi, Jokowi akhirnya buka suara.

Presiden Jokowi meminta semua pihak menonton secara lengkap apa yang ia sampaikan agar bisa memberikan komentar secara utuh.

"Dintonton komplet, dong, coba dirunut ke atas, jangan diambil sepotongnya saja. Nanti enak yang mengomentari, kalau seperti itu. Dilihat secara keseluruhan, konteksnya kan kelihatan," ujar Jokowi, Senin (6/8/2018).


sumber: tribun

Tidak ada komentar