Remaja Palestina yang ditembak Israel akan dapat berjalan kembali setelah dirawat di Turki
Media Bangsa - Meryem Abu-Matar, seorang gadis remaja Palestina yang ditembak oleh tentara Israel selama keikutserataannya dalam demonstrasi anti-pendudukan di Jalur Gaza, akan dapat berjalan lagi, berdasarkan pernyataan dari dokter yang menangani penyembuhannya.
Sebagaimana dilansir Turkinesia.net dari Anadolu Agency, gadis dari kota Rafah berusia 16 tahun tersebut, telah dibawa ke Istanbul untuk perawatan medis.
Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) mengatakan pada hari Kamis, bahwa sejak Maret, Meryem telah menjalani 42 tahap operasi.
Gadis itu sekarang bisa berjalan dengan dukungan alat bantu jalan.
Dia akan segera dapat bergerak tanpa dukungan apapun, kata Dr Mehmet Veli Karaaltin, ahli bedahnya yang mengidentifikasi lukanya dengan katagori “parah”.
Dia juga menambahkan bahwa perawatan akan berlangsung setahun.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Meryem mengatakan: “Saya menjadi sasaran karena saya membawa bendera Palestina. Saya akan melanjutkan perjuangan saya.”
“Pesan saya kepada dunia adalah bahwa rakyat Palestina secara tidak adil berada di bawah blokade. Kami akan melanjutkan perjuangan ini hingga kami bebas,” tambahnya.
IHH mengatakan bahwa dia kehilangan ayahnya ketika dia berumur 3 tahun. Meryem telah mendapatkan bantuan dari “proyek sponsor yatim” dibawah IHH mereka.
Sejak Maret, lebih dari 140 warga Palestina telah menjadi martir – dan ribuan lainnya terluka – oleh tembakan tentara Israel selama berlangsungnya aksi protes damai di Jalur Gaza.
Para pengunjuk rasa menuntut “hak untuk kembali” ke rumah dan desa mereka di Palestina yang bersejarah, dari mana mereka diusir pada tahun 1948 untuk membuka jalan bagi negara baru Israel.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 11 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah menghancurkan perekonomian dan merampas kira-kira 2 juta penduduk dari banyak komoditas dasar.
Anadolu Agency
sumber: TN
Post a Comment