Header Ads

test

Reaksi Ali Ngabalin saat Pengamat Politik Sebut Demokrat Banyak Alasan ketika Gabung Oposisi


Media Bangsa - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, angkat bicara soal strategi dua poros koalisi dalam mencari calon wakil presiden untuk Pilpres 2019.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui program 'Mencari Pemimpin' di Kompas TV, yang diunggah di akun YouTube pada Jumat (27/7/2018).

Hanta menilai Partai Demokrat tidak perlu banyak memberi alasan saat hendak berkoalisi dengan Partai Gerindra.

"Demokrat banyak yang tidak perlu dilakukan, kalau mau gabung, gabung saja di oposisi. Tidak perlu menjelaskan terlalu panjang lebar, justru tidak bagus," kata Hanta.

Mendapat pernyataan itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin segera memberi respons.

"Top, top, top, top," kata Ngabalin sambil bertepuk tangan.

Lantas, Hanta melanjutkan jika publik menjadi bertanya-tanya arah koalisi Partai Demokrat yang sebenarnya.

"Itu sebenarnya fakta yang tidak perlu sebenarnya, publik ingin kejelasan Demokrat mau kemana," kata Hanta.

"Tapi begini, di luar soal top ini, jadi ini soal strategi, soal timing, waktu. Pihak penantang maupun petahana mau itu tentang strategi bacaannya," imbuh dia.

Strategi pertama, kata Hanta, alasan pihak petahana Joko Widodo belum mengumumkan cawapresnya menjadi strategi untuk mengunci pergerakan manuver politik.

"Ini strategi untuk mengunci kemungkinan manuver politik dari enam partai koalisi, karena setiap partai itu mengusung nama (cawapres). Kalau diumumkan kemungkinan ada poros ketiga," jelas Hanta.

"Ini juga bagian strategi untuk mengaburkan lawan politik dan menunggu kombinasi lawan. Selain itu yang juga menunggu keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) soal Pak JK (Jusuf Kalla)," tandas dia.

Simak video selengkapnya dibawah ini:


Calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo untuk Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 sudah ditentukan.

Hal itu telah disepakati Jokowi beserta enam ketua umum partai politik pendukungnya pada Pilpres 2019 dalam sebuah jamuan santap malam di Istana Presiden Bogor, Senin (23/7/2018) lalu.

"Koalisi sudah bulat, (nama cawapres) sudah di tangan Presiden. Mengerucut ke satu nama," ujar Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang seusai pertemuan di Istana Presiden Bogor.

Dalam satu dua pekan ke depan, Oesman yakin Presiden Jokowi akan mengumumkan nama cawapresnya.

"Mungkin (diumumkan) dalam satu-dua minggu ini supaya enggak simpang-siur," ujar dia.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy menambahkan, partai politik koalisi pendukung Jokowi menyerahkan ke Jokowi mengenai kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan cawapresnya.

Namun, ia memastikan, pengumuman cawapres tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Pengumumannya kami serahkan kepada Presiden. Kapan waktu yang tepat, tentunya tidak dalam waktu dekat," ujar politisi yang akrab disapa Romi itu.

"Karena ini berkaitan dengan strategi politik dan kami tentu memiliki cara komunikasi politik kepada publik yang berbeda-beda," kata dia. SUMBER: TRIBUN

Tidak ada komentar