Virus Kelelawar di Daun Pisang Tewaskan Satu Keluarga? Ini Faktanya
Media Bangsa, Jakarta - Di era globalisasi, kemudahan dalam membagikan informasi jadi semudah membalikkan telapak tangan. Dengan satu sentuhan jari, berita atau informasi yang didapatkan seseorang dapat dengan mudah tersebar.
Belakangan ini, beredar sebuah broadcast mengenai satu keluarga di India yang disebut meninggal usai memakan makanan dengan tatakan daun pisang. Dalam pesan berantai ini disebutkan pula bahwa ini disebabkan karena persebaran virus kelelawar.
Penelusuran
Dimulai dari pembahasan foto yang digunakan, ternyata peristiwa yang terjadi sebenarnya bukan berlatar belakang seperti yang tersebar di media sosial. Dilansir Times of AP, enam anggota keluarga tersebut meninggal dengan cara bunuh diri. Motif yang digunakan karena masalah finansial yang kurang baik. Beberapa media lainnya di India seperti, Khaleej Times, Times of India, dan The Hans India.
Sementara itu, virus Nipah yang memang ditularkan oleh kelelawar kini memang tengah menyebar di India bagian Selatan. Hingga Juni 2018, laporan yang diterima dari Kementerian Kesehatan India menyebut total sudah ada 17 orang yang positif terinfeksi virus Nipah. Meskipun virus dapat menyebar melalui air liur, Nipah bukanlah agen yang super menular di udara seperti campak atau influenza.
Dikutip dari laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), infeksi virus Nipah (NiV) adalah zoonosis baru yang muncul yang menyebabkan penyakit parah pada hewan dan manusia. Virus ini muncul dari kelelawar buah dari Keluarga Pteropodidae, genus Pteropus.
NiV pertama kali diidentifikasi selama wabah penyakit yang terjadi di Kampung Sungai Nipah, Malaysia pada tahun 1998. Saat itu, babi adalah inang perantaranya.
Di Bangladesh pada tahun 2004, manusia menjadi terinfeksi dengan NiV sebagai akibat dari mengkonsumsi getah kurma yang telah terkontaminasi oleh kelelawar buah yang terinfeksi.
Infeksi NiV pada manusia memiliki berbagai dampak mulai dari infeksi tanpa gejala hingga sindrom pernapasan akut dan ensefalitis fatal. Tidak ada vaksin untuk manusia atau hewan. Virus Nipah punya angka kematian yang cukup tinggi, yakni 40 hingga 75 persen. Kelompok paling berisiko adalah anak-anak dan orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah.
Kesimpulan
Sebagian besar informasi yang beredar melalui pesan berantai tersebut adalah HOAX. Jangan disebarkan lagi ya! sumber: detik
Post a Comment