Wah.. Ketua Gerakan Anti-Politisasi Masjid Ternyata Non-Muslim
MediaBangsa - Menteri agama Lukman Hakim Saifuddin akhirnya buka suara soal deklarasi “Program Antipolitisasi Masjid” yang diluncurkan relawan Joko Widodo.
“Anti politisasi itu pada setiap dan semua rumah ibadah, tak hanya masjid. Politisasi yang dicegah adalah berkampanye dan lakukan politik praktis pragmatis di rumah ibadah..,” tegas Lukman di akun Twitter @lukmansaifuddin meretwet tulisan bertajuk “Relawan Jokowi Luncurkan Program Antipolitisasi Masjid”.
Penulis senior yang juga aktivis sosial media, ZA Effendy, mengingatkan gerakan yang dipimpin relawan Jokowi, Sylvester Matunina itu. Effendy mengungkapkan bahwa Sylvester pernah mempolisikan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla dan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
“Gerakan ‘Anti Politisasi Masjid’ ? Koordinator: Sylver Matutina, “Menggagas program untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai tempat ibadah.” atau #Islamophobia ?!! Rekam jejak Sylver di 2017: Memfitnah @Pak_JK (yg juga Ketua DMI). Melaporkan @Fahrihamzah. Melaporkan HRS.
#Nalar #KataNalar,” tulis Effendy di akun @ZAEffendy.
“Koordinator gerakan “Anti Politisasi Masjid” dan relawan pendukung Jokowi ini jelas NON-MUSLIM juga TSK/Wajib Lapor (di bawah pengawasan) Polisi. Fix #Islamophobia!!” tambah @ZAEffendy.
Tak kalah keras, sebelumnya Ketum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak di akun @Dahnilanzar menulis: “Yang model relawan-relawan begini sesungguhnya yang membuat Pak @jokowi justru dianggap tidak paham Islam dan suasana kebatinan Umat Islam. Tengok saja Statement Relawan berikut, cermin dia tidak paham sama sekali tentang makna Ibadah dalam Islam.” @Dahnilanzar meretwet tulisan bertajuk “Relawan Jokowi Luncurkan Program Antipolitisasi Masjid”.
Senada dengan Dahnil, Ketua Umum KB PII Nasrullah Narada mengatakan adanya gerakan dan seruan antipolitisasi masjid justru kontraproduktif dan menimbulkan keresahan umat Islam. Sebab, itu malah hanya menyempitkan fungsi masjid yang jelas tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga memang berfungsi sebagai tempat menyelesaikan berbagai persoalan umat dari soal ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik.
‘’Ada gerakan antipolitisasi masjid malah membuat resah bahkan telah membuat marah sebagian umat Islam. Gerakan ini dilakukan oleh orang yang tak paham akan fungsi masjid dan ingin menyempitkan fungsi masjid itu sendiri. Ingat fungsi masjid adalah untuk menyelesaikan berbagai masalah umat Islam,’’ kata Nasrullah Narada seperti dikutip republika (23/04).
Sumber : EM
Post a Comment